Lalu kemana bisnis Tasripin setelah kematiannya. Beberapa sumber menyebut seluruh bisnis diteruskan keluarganya. Dalam penelusuran, bisnis Tasripin masih eksis di era setelah kemerdekaan.
Satu-satunya bukti terlihat pada pewartaan de Locomotief (24/3/1948) yang menyebut perusahaan bernama Tasripin Concern. Dalam pemberitaan, Tasripin Concern tercatat masuk dalam Pusat Persatuan Dagang Indonesia. Namun, setelah itu tak ada lagi kabar soal bisnisnya, termasuk soal kemana larinya seluruh harta kekayaannya. (Mds/*)
Artikel ini sebelumnya terbit di CNBC Indonesia dengan judul Kisah Crazy Rich RI Tempo Dulu, Punya Rp7 T dari Jual Es Batu