MEDIASERUNI.ID – Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memulai program penghijauan dengan menanam 56.220 pohon di lahan seluas 200 hektar milik PTPN di Kecamatan Darangdan, Purwakarta.

Penanaman ini merupakan bagian dari rencana besar pengelolaan lahan hingga mencapai 1.000 hektar, dengan target penyelesaian dalam enam bulan ke depan.

Program ini merupakan kerja sama antara TNI AD, PTPN, dan PT Pupuk Indonesia untuk mengoptimalkan lahan tidur menjadi produktif.

“Hari ini dimulai dengan 200 hektar, dari total rencana 1.000 hektar,” ujar Jenderal Maruli, dikutip Rabu 18 Desember 2024.

Maruli menambahkan, lahan ini akan ditanami berbagai tanaman utama seperti petai, manggis, mangga, lengkeng, dan singkong, serta tanaman pendukung seperti sayuran dan tanaman obat.

Baca Juga:  Sah, 50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Masa Jabatan 2024-2029 Dilantik

Jenderal Maruli optimis, kerja sama semua pihak dapat mengubah lahan tidak produktif menjadi sumber daya berharga bagi masyarakat. “Kami ingin mengubah pola tanam dari satu kali panen menjadi tiga kali panen dalam setahun,” tegasnya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, menyebut program ini sebagai inovasi sosial yang luar biasa. “Kami mendukung penuh program ini, karena menyasar lahan kritis yang kesejahteraannya terbatas,” kata Rahmad.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, program ini juga membantu mengurangi emisi karbon dengan menghitung serapan CO2 dari pohon yang ditanam.

Baca Juga:  Warga Desa Cihampelas Kreatif Sulap Bantaran Sungai Saguling Jadi Lahan Produktif

Rahmad menambahkan, pihaknya telah menyiapkan stok pupuk untuk mendukung produktivitas pertanian, sejalan dengan rencana Peraturan Presiden terkait distribusi pupuk bersubsidi yang lebih sederhana.

“Kami siap mendistribusikan pupuk bersubsidi tepat waktu pada musim tanam 2025,” jelas Rahmad.

Rahmad berharap dengan melibatkan 23 kabupaten/kota, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Upaya ini menjadi langkah nyata menuju swasembada pangan dan pemulihan lahan kritis di Indonesia. (Ari/*)