Hal-hal itu disisipkan disemua mata pelajaran, sehingga guru harus memahami terutama untuk guru tingkat sekolah dasar (SD). “Kalau di SMP itu terinsersi ke dalam mata pelajaran PKN dan agama, kalau yang SD terinsersi ke semua karena pembelajaran. SD itu basic penanaman nilai yang paling dasar,” ujarnya.
Sejak diterapkan, banyak siswa didik di Kabupaten Purwakarta yang mampu membuat komik-komik anti korupsi. Namun, kendati pendidikan anti korupsi sudah baik diterapkan, Sadiyah mengakui untuk kasus perundungan (bullying) disekolah, memang masih ada.
“Kita tidak bilang 0 persen ya, kadang-kadang ada saja memang kan pemberitaan itu sering kali ada, tapi dia tidak melihat apakah ini kekerasan bullyingnya itu terjadi ketika bukan di lingkup sekolah atau di sekolah. Banyak hal ini bersambung-sambungan dulu,” paparnya.
Tiga perempat waktu anak-anak ada di rumah dan pihak sekolah tidak bisa memantau seluruh waktu. “Kadang perilaku dirumah yang dibawa ke sekolah,” ucap Sayidah.
Contoh di dalam TDBA (tatanen di bale atikan) ini, terang Sayidah, ada program bagaimana pengelolaan sampah menjadi produk menjadi limbah yang diolah dan bisa produktif lagi untuk dimanfaatkan.