Bandung, MEDIASERUNI – Hari tata ruang tahun ini dihadiri langsung Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, di TPPAS Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung, Jumat, 8 November 2024.
Penataan ruang tidak hanya berkaitan dengan pemanfaatan lahan secara optimal, tetapi juga bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem, keberlanjutan sumber daya alam, dan kelestarian lingkungan.
Pesan ini disampaikan dalam peringatan Hari Tata Ruang Nasional yang diperingati setiap 8 November sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2013.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan itu, saat peringatan Hari Tata Ruang Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 yang diselenggarakan di TPPAS Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung, Jumat, 8 November 2024.
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jawa Barat beserta sejumlah pejabat dan masyarakat ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon sebagai langkah konkret menuju tata ruang yang berkelanjutan.
“Penanaman pohon ini menjadi momentum penting dalam rangka peringatan Hari Tata Ruang di Provinsi Jawa Barat, sekaligus sebagai pengingat akan pentingnya pengelolaan ruang secara berkelanjutan,” ujar Bey.
Bey menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi simbol perlindungan lingkungan yang lebih luas, mengingat kawasan Bandung Raya sering menghadapi permasalahan air dan risiko tanah longsor.
Sebanyak 104.070 bibit pohon ditanam serentak di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk di sembilan titik Wilayah Cabang Dinas Kehutanan dan UPTD Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
Jenis pohon yang ditanam mencakup tanaman kayu seperti mahoni, albasia, gaharu, serta berbagai pohon buah seperti alpukat, durian, nangka, dan jambu.
Di kawasan TPPAS Legok Nangka, pohon yang ditanam diharapkan dapat memperluas fungsi wilayah menjadi agrowisata, sehingga masyarakat dapat melihat proses pengelolaan sampah sambil menikmati hasil panen buah dalam beberapa tahun ke depan.
“Kegiatan ini adalah bagian dari implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2042, terutama dalam hal perlindungan kawasan lindung dan pengelolaan lahan kritis di wilayah Jawa Barat,” tambahnya.
Bey juga menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah lebih dulu menjalankan program penanaman pohon dan mendorong agar inisiatif serupa diterapkan di kawasan Rebana.
Ia juga menekankan pentingnya pemeliharaan pohon-pohon yang sudah ditanam, khususnya menjelang musim hujan yang diperkirakan ekstrem mulai akhir November hingga Februari 2025.
“Dengan hijau dan asrinya Jawa Barat dalam beberapa tahun mendatang, kita berharap lingkungan semakin terjaga dan risiko bencana, seperti longsor di kawasan rawan seperti Bandung Utara, dapat diminimalkan,” jelas Bey.
“Ini bukan hanya soal menanam pohon, tetapi juga menjadi upaya bersama untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya. (Ari/*)