Indramayu, MEDIASERUNI – Camat Losarang Boy Billy Prima, S,STP tidak tinggal diam dengan kondisi pertanian yang tengah dialami oleh para petani di Kabupaten Indramayu, Khususnya di Kecamatan Losarang.

Ancaman kekeringan dan gagal panen menjadi perhatian serius agar daerah lumbung padi nasional ini terus menjadi andalan nasional untuk ketahanan pangan.

Untuk memastikan kebijakan tersebut, Camat Losarang Boy Billy Prima, turun langsung ke lapangan agar pola distribusi air benar-benar terlaksana dengan baik dan bisa nikmati oleh para petani.

Camat Boy mengungkapkan bahwa dirinya giat hari ini sebagai monitoring giring air agar para petani khususnya diwilayah kecamatan Losarang mendapatkan jadwal pembagian air.

“Tahun ini MT2 sebenarnya agak sedikit terbantu dengan hujan yang deras di awal, meskipun berlebihan sampai banjir. Bahkan ada beberapa area tapi itu sudah menyelamatkan karena tidak terlalu berebutan air di awal proses olah tanam,” kata camat Boy, Selasa 23 Juli 2024.

Baca Juga:  Rapat Panca UU Pilkada Sepakat Usia Cagub 30 Tahun Bupati Walikota 25 Tahun

Camat Boy mengatakan ada sebagian yang kena musibah karena sudah tanam, sebagian lagi memang masih banyak yang olah tanam.

Artinya di awal start petani sudah dilumpuhkan dengan kondisi curah hujan yang tinggi dalam satu minggu dan beberapa minggu yang lalu, kemudian saat ini kondisinya sudah mulai lagi.

“Kita memanfaatkan dari Irigasi rentang yang mana debit airnya kalau diperhadapkan dengan luasan area pertanian itu tidak sebanding. Cuman kita wilayah Indramayu ditargetkan bahwa kita harus tanam luasannya, bahkan targetnya perluasan,” kata Boy.

Baca Juga:  Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 2025 Digelar Hari Ini

Dari BPP Pertanian kan perluasan tanam. Percepatan tanam dan perluasan tanam kalau tidak salah, terang Camat Boy. Itu yang menjadi tantangan, tapi dengan Kondisi luas aliran rahan pertanian dengan air yang tadi disampaikan 50 persen. Artinya dengan di bantu dengan alsintan dengan pompa brigade dari bantuan BIM, yaitu bantuan pompanisasi.

Camat Boy berharap dengan kondisi lebih air dan luas di hutan, maka seyogyanya bijak untuk diberikan. dibuatnya jadwal gilir-giring air. “Mari kita cari solusinya dengan bersama, sama artinya jangan egois sendiri mari kita bersama-sama kita perjuangkan,” pungkas Camat Boy. (Tintus/Mds)