“Apapun kebijakan itu harus mempertimbangkan dan sensitif terhadap kerawanan bencana. Jadi kalau kita memahami tentang mitigasi bencana, maka harus lebih preventif,” ujar Taufiq.
Hal itu, menurut Taufiq, dibutuhkan, dalam menyusun kebijakan-kebijakan supaya lebih tepat sasaran, dengan memperhatikan aspek perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, dan pengendalian.
Lebih lanjut Taufik menuturkan, sebagai bagian dari sinergi, ia meminta semua unsur masyarakat dilibatkan dan diberi edukasi serta literasi agar lebih peduli pada isu-isu kebencanaan sejak pendidikan usia dini.
“Edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait dengan kebencanaan dan kebakaran itu juga penting, dan sosialisasi jangan kita lelah untuk terus melakukannya,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang akan berlangsung dari 20-22 Februari 2024 ini selain membahas kebijakan preventif kebencanaan, Pemdaprov Jabar juga memperhatikan kualitas, tata kelola dan kompetensi SDM di lembaga terkait supaya terus ditingkatkan dan diperbaiki.
Pemda kabupaten/kota juga didorong memprioritaskan anggaran APBD bagi BPBD dan dinas pemadam kebakaran sebagai lembaga strategis pada 2025 untuk dapat memberikan layanan terbaik. (Mds/*)