Kota Bandung, MEDIASERUNI.ID – Bulan Rajab 1446 Hijriah telah berlalu. Kini umat Islam memasuki bulan Syaban 1446 Hijriah, menandakan bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah tidak lama lagi akan tiba. Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Bulan ini diapit oleh dua bulan yang mulia yakni Rajab dan Ramadhan.

Pada bulan Sya’ban, umat Islam dapat meningkatkan amal ibadah sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Harapannya, ketika Ramadhan tiba umat Islam dapat memaksimalkan keutamaan bulan tersebut dengan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Berikut disampaikan petikan Khutbah Jumat Ustadz Ir. H. Asep Ruslan atau yang akrab disapa Kang Asep Ruslan, Pembina Pesantren Rahmat Lil Alamin (PARLA) di Purwakarta, dengan judul “Marhaban Bulan Sya’ban, Pintu Gerbang Bulan Ramadhan” berlangsung di Masjid Al Hadid Kawasan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Jalan Sukarno Hatta KM 12,5, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jumat (31/1/2025).

Silahkan disimak, semoga bermanfaat.

Ust Asep 2
Kang Asep Ruslan, Pembina Pesantren Rahmat Lil Alamin (PARLA) di Desa Nagrak, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta (Foto: Asep)

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di majlis Jumat hari ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, para keluarganya, para sahabatnya dan kita sebagai umatnya yang patuh dan taat akan ajaran syariat Islam.

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita renungkan tentang betapa pentingnya memiliki ketakwaan sebagai seorang muslim. Takwa merupakan landasan yang menjadi kunci keselamatan di dunia dan akhirat dan harus kita pertahankan sampai kita berpisah dengan kehidupan dunia.

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (QS Al-Imran ayat 102).

Ketakwaan juga adalah cara untuk membuktikan keimanan kita kepada Allah swt. Takwa mendorong kita untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.

Ketakwaan mengajarkan kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang berbakti kepada Allah swt dan berbuat baik kepada sesama. Sehingga kita perlu mengembangkan ketakwaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial kemasyarakatan.

Ketakwaan memotivasi kita untuk berperilaku baik dan memperlakukan orang lain dengan adil dan baik, serta menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, mari kita perkuat ketakwaan kepada Allah swt agar kita senantiasa berada di jalan yang benar dan mendapatkan petunjuk dari Allah swt.

Baca Juga:  Rahasia Dibalik Megahnya Keraton Kasepuhan Cirebon

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah dengan tema: “Marhaban Bulan Sya’ban, Pintu Gerbang Bulan Ramadhan.”

Tema ini penting untuk disampaikan, mengingat saat ini kita sudah memasuki bulan Sya’ban, yang merupakan bulan ke-8 dalam kalender hijriah. Bulan ini diapit oleh dua bulan mulia yakni Rajab dan Ramadhan, dan seolah menjadi paket yang ditunggu-tunggu umat Islam dengan banyaknya doa yang selalu kita panjatkan di awal memasuki bulan Sya’ban.

Allahumma barik lana fi Rajaba, wa Sha’bana, wa ballighna Ramadana.
Artinya: Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan (HR Anas bin Malik ra).

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Hadirnya bulan Sya’ban sebelum bulan Ramadhan, seolah menjadikan bulan ini sebuah pintu gerbang yang mengingatkan kita untuk menyiapkan diri dan membawa bekal persiapan yang cukup, untuk menghadapi dan memasuki suasana serta kondisi baru.

Agar tidak kaget memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah saw telah memberi contoh untuk melakukan latihan-latihan di bulan Sya’ban berupa peningkatan kuantitas berpuasa. Hal ini didasarkan hadits Rasulullah saw diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah ra.

Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain bulan Sya’ban” (HR. Bukhari).

Latihan ini penting, karena pada bulan Ramadhan nanti, kita umat Islam akan menjalankan kewajiban yang menjadi salah satu rukun Islam yakni berpuasa selama satu bulan penuh.

Dengan memulai latihan puasa di bulan ini, maka saatnya, nanti menjalankan puasa di bulan Ramadhan, tubuh kita akan sudah terbiasa dengan perubahan pola makan seperti di bulan-bulan lainnya.

Selain manfaat secara jasmani, keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban juga sudah diingatkan oleh Nabi Muhammad saw dalam hadistnya.

Itulah bulan yang manusia lalai darinya. Bulan yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR Nasai).

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Bukan hanya ibadah puasa, pada bulan ini, kita juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah-ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an, shalat, berzikir, dan membaca shalawat.

Baca Juga:  Inilah Enam Gedung Ikonik yang Wajib Dikunjungi Jika Berada di Bandung

Terkait membaca shalawat, memang bulan ini merupakan bulan yang spesial untuk nabi dan dianjurkan banyak membaca shalawat kepadanya.

Pasalnya, pada bulan inilah diturunkan sebuah ayat yang memerintahkan kita untuk bershalawat kepada Nabi. Bukan hanya kita saja sebagai manusia biasa, Allah dan Malaikat-Nya pun dalam ayat ini disebutkan ikut bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab ayat 56).

Turunnya ayat ini di bulan Sya’ban, menjadi tanda bahwa Rasulullah saw menjadikan bulan ini spesial baginya.

Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik ra rasulullah menyebut bulan Sya’ban ini adalah bulan miliknya:

Rojab syahrullohi, Wa sya’ban syahri, Wa romadhon syahru ummati

Artinya: “Rajab adalah bulan Allah, dan Syaban adalah bulanku, Ramadhan adalah bulan umatku.”

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Di bulan Sya’ban ini, mari kita gapai kualitas dan kuantitas ibadah dengan mempersiapkan jasmani dan ruhani kita. Mari kita bersihkan diri kita dari dosa-dosa di masa lalu melalui istighfar “Astaghfirullah” serta mengungkapkan rasa syukur karena masih diberi umur panjang bisa bertemu bulan Sya’ban dengan ungkapan “Alhamdulillah”, sekaligus mempersiapkan diri memasuki gerbang bulan Ramadhan dengan ucapan “Bismillah”.

Mari kita sirami tanaman amal kita di bulan Sya’ban yang telah kita semai sebelumnya di bulan Rajab, sehingga pada bulan Ramadhan nanti kita akan dapat memanennya dengan baik.

Jamaah Jumat Masjid Al Hadid Rahimakumullah,

Semoga kita dapat meraih keutamaan-keutamaan di bulan Sya’ban yang dalam Kitab Duratun Nashihin, diwakili oleh huruf-huruf yang ada dalam kata “Sya’ban.”

Pertama adalah ش (syin) berarti asy-syafa’ah, wasy syarafah (pertolongan dan kemuliaan), kedua ع (‘ain) berarti al-‘izzah wal karamah (kemuliaan dan kehormatan), ketiga ب (ba’) berarti al-birr (kebajikan), keempat ا (alif) berarti al-ulfah (kecondongan atau kasih sayang), dan kelima ن (nun) yang berarti an-nur (cahaya atau menerangi).

Semoga Allah senantiasa mengabulkan harapan-harapan kita dan kita bisa terus menjalankan misi utama kita di dunia yakni beribadah kepada Allah swt sekaligus mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah swt, Aamiin.