Bandung, MEDIASERUNI – Pemerintah Daerah (Pemdaprov) Jawa Barat berupaya mentransformasi pasar tradisional menjadi destinasi belanja yang nyaman dan menarik.

Demikian Sekda Herman Suryatman, dalam diskusi mengenai dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program Zero Waste di pasar rakyat yang berlangsung di Bandung pada 10 Oktober 2024.

“Pasar tradisional tidak hanya untuk kebutuhan berbelanja tetapi juga sebagai lokasi rekreasi bagi masyarakat, termasuk kelas menengah atas,” ujar Sekda Herman.

Herman mengajak pemerintah kabupaten dan kota, serta perusahaan pengelola pasar untuk bekerja sama menciptakan pasar tradisional yang bersih, nyaman, dan terbebas dari kesan kumuh.

Baca Juga:  Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Pemerintah Akan Kaji Secara Mendalam

Salah satu langkah yang ditekankan adalah perbaikan tata kelola sampah, khususnya dengan mengurangi sampah sejak dari hulu dan mencegah penumpukan di sekitar pasar.

“Pengurangan sampah di hulu sangat penting. Pasar-pasar harus memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang baik,” kata Herman.

Herman menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang progresif, terutama di wilayah Bandung Raya, yang menghadapi masalah daya tampung di Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti yang hampir penuh.

Baca Juga:  Dina Mariana Meninggal di Usia 59 Tahun, Kisah Sang Ikon dari Era Keemasan Musik dan Film Indonesia

Herman berharap pasar tradisional dapat menjadi destinasi bagi masyarakat untuk berbelanja sekaligus healing dan rekreasi di akhir pekan.

Ia juga meminta perangkat kerja terkait untuk mempercepat perubahan wajah pasar rakyat yang masih memprihatinkan, dengan supervisi yang lebih optimal di setiap daerah.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan, pasar tradisional di Jawa Barat diharapkan dapat menjadi tempat yang lebih modern, bersih, dan menyenangkan, sekaligus berkontribusi dalam upaya pengurangan sampah. (Ari/*)