Bandung, MEDIASERUNI – Data terbaru per Kamis 19 September 2024, pukul 06.00 Wib, sebanyak 30 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak gempa bumi tektonik magnitudo 5,0, dengan total 21.696 jiwa dari 5.409 kepala keluarga.

Sebanyak 15 orang mengalami luka berat, 7 di antaranya dirawat intensif di RSUD, sementara 53 orang mengalami luka ringan. Seorang siswi sekolah dasar meninggal dunia akibat riwayat penyakit yang kambuh pascagempa.

Terkait kerusakan, 532 rumah rusak berat, 475 rumah rusak sedang, dan 1.013 rumah rusak ringan di Kabupaten Bandung. Selain itu, dua gedung pemerintahan dan 55 rumah ibadah turut terdampak.

Di Kabupaten Garut, 209 warga dari 11 desa di tiga kecamatan terdampak, dengan 204 rumah serta lima unit rumah ibadah yang mengalami kerusakan. Upaya tanggap darurat terus dilakukan untuk memulihkan kondisi di wilayah terdampak bencana.

Baca Juga:  Bappelitbangda Cimahi Gelar Pramusrenbang Penyusunan RKPD 2026

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau langsung rumah-rumah warga yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 4.9 di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.

Menurut Barnas, penanganan harus dilakukan secara cepat, tepat dan tuntas untuk memastikan keselamatan warga. “Masyarakat itu harus aman dulu, jangan sampai masyarakat tinggal di tempat yang rawan terhadap rumah-rumah yang rusak,” tegas Barnas.

Terkait perbaikan rumah, pemerintah akan melakukan asesmen untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan. Pihaknya, kata Barnas, akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan penanganan bencana ini berjalan dengan jelas, tepat, dan akurat.

“Sehingga mana yang bisa dilakukan oleh provinsi, mana yang Pusat, mana yang oleh Kabupaten, jadi jangan sampai nanti nggak jelas gitu, karena ini semuanya kalau bencana itu harus jelas, tepat, akurat,” imbuh Barnas.

Baca Juga:  Setelah Digital Marketing Dipertajam Peserta UMKM Naik Kelas Diajari Cara Negosiasi

Perlu disampaikan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut pada Rabu, 18 September 2024, pukul 09.41 WIB, yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan jatuhnya korban.

Tim Unit Reaksi Cepat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (URC Pusdalops PB) dan BPBD Provinsi Jawa Barat segera bergerak menuju lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat.

Tim membawa peralatan seperti chainsaw, lampu portabel, genset, dan rotary saw, serta bantuan logistik berupa tenda pengungsi, sembako, air minum, dan makanan.

Kepala BNPB turut melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan penanganan darurat berjalan sesuai amanat Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, sekaligus membawa bantuan logistik senilai Rp 300 juta. (Ari/*)