Sehingga perlu memastikan ketersediaan Tempat Evakuasi Sementara (TES), Tempat Evakuasi Akhir (TEA), juga mengaktifkan sistem peringatan berbasis budaya lokal seperti kentongan, speaker masjid dan alarm.
Ade Zakir pun lebih lanjut mengatakan hal yang tidak kalah penting yaitu melakukan pemeriksaan kesiapan alat yang menunjang dalam peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi di Kabupaten Bandung Barat.
“Hal yang harus dilakukan juga adalah memeriksa kesiapan alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanaan-kebencanaan dan tempat evakuasi memadai. Selain itu, papan informasi dan rambu-rambu evakuasi memadai,” kata Ade.
Ia menegaskan dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan pihaknya pun bakal menyelenggarakan edukasi, pelatihan, dan simulasi tanggap darurat secara berkala bagi staf pemerintahan, masyarakat maupun relawan.
Pemkab Bandung Barat pun tentu bakal melibatkan masyarakat secara langsung dalam program kesiapsiagaan dan pembentukan tim relawan bencana.