Puasa, dengan mengontrol kadar gula darah, membantu mengurangi risiko kerusakan tersebut. Saat berpuasa, tubuh mengkonsumsi cadangan gula yang tersimpan, yang pada gilirannya membantu menstabilkan kadar gula darah secara keseluruhan.
Selama puasa, tubuh juga meningkatkan produksi hormon pertumbuhan. Hormon ini tidak hanya mempercepat proses regenerasi sel-sel, tetapi juga membantu memperbaiki jaringan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan demikian, pengaruh hormon pertumbuhan ini secara positif mempengaruhi kesehatan mata, memperpanjang masa kerja sel-sel mata dan mengurangi risiko kerusakan.
Proses autophagy, yang ditingkatkan selama puasa, juga memiliki implikasi yang signifikan bagi kesehatan mata. Selama autophagy, sel-sel tubuh membersihkan diri dari materi seluler yang tidak berguna atau rusak, termasuk di dalam mata. Ini memungkinkan sel-sel mata untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi mereka seiring waktu.
Allan Cott, M.D. dalam sebuah buku yang berjudul ‘Why Fasty?’ menjadi menarik untuk dikemukakan. Buku itu berisi berbagai hasil penelitian para pakar terhadap kedahsyatan puasa.