Buluumba, MEDIASERUNI.ID – Kabupaten Sinjai pernah mendapat predikat membanggakan sebagai pelopor pendidikan dan kesehatan di Sulawesi Selatan, bahkan menjadi percontohan tingkat nasional. Namun, citra ini perlahan memudar, menyusul sejumlah keluhan masyarakat terkait mutu pelayanan dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.
Kritik Publik: Mutu Pelayanan RSUD Sinjai di Ujung Tanduk
Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh beberapa kejadian yang memengaruhi kepercayaan terhadap RSUD Sinjai. Salah satu insiden yang mencuri perhatian adalah pemadaman listrik selama beberapa jam, yang menyebabkan rumah sakit menjadi gelap gulita. Para pasien mengeluhkan kondisi yang tidak nyaman, terutama karena panas yang menyiksa akibat tidak berfungsinya alat pendingin.
Syahrul Gunawan, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sinjai, menyoroti ironi yang ada. Ia menyebut bahwa RSUD Sinjai sebelumnya dengan bangga mengumumkan keberhasilan mempertahankan status Akreditasi Paripurna, sebuah pencapaian tertinggi dalam lembaga kesehatan.
“Akreditasi Paripurna adalah predikat tertinggi yang diberikan kepada fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas. Penilaian ini dilakukan oleh lembaga independen berdasarkan manajemen mutu dan keselamatan pasien,” jelas Syahrul.
Namun, fakta di lapangan membuat klaim tersebut dipertanyakan, terutama dengan adanya keluhan terkait layanan dan fasilitas yang tidak mencerminkan standar predikat tersebut.
Apa Itu Akreditasi Paripurna dan Mengapa Penting?
Predikat Akreditasi Paripurna setara dengan bintang lima, yang menunjukkan kualitas layanan terbaik. Untuk mendapatkan akreditasi ini, sebuah rumah sakit harus meraih nilai minimal 80% pada seluruh bab penilaian, yang meliputi:
- Manajemen mutu pelayanan.
- Keselamatan pasien.
- Kualitas fasilitas kesehatan.
Keuntungan yang dijanjikan dari Akreditasi Paripurna mencakup:
- Peningkatan mutu pelayanan.
- Kemudahan menjalin kerja sama dengan pihak asuransi.
- Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien.
- Mendukung keberlanjutan jangka panjang rumah sakit.
Namun, apakah semua ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat Sinjai?
BLUD RSUD Sinjai: Antara Fleksibilitas dan Tanggung Jawab
Selain menyandang status Akreditasi Paripurna, RSUD Sinjai juga telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak tahun 2018, sesuai Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2018. Sebagai BLUD, RSUD Sinjai memiliki fleksibilitas lebih dalam mengelola keuangan, SDM, dan kebijakan layanan, sesuai kebutuhan lokal.
Beberapa keuntungan dari status BLUD adalah:
- Kebebasan dalam pengelolaan anggaran dan layanan.
- Fleksibilitas manajemen keuangan.
- Kemudahan dalam menyesuaikan kebijakan keuangan untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Namun, status ini juga menuntut tanggung jawab besar. Pendapatan BLUD harus memenuhi sejumlah syarat, seperti:
- Pola tata kelola yang baik.
- Rencana strategis yang jelas.
- Standar Pelayanan Minimal (SPM).
- Laporan keuangan yang transparan.
- Audit eksternal atau pernyataan kesediaan untuk diaudit.
Sayangnya, kritik terhadap pelayanan RSUD Sinjai menunjukkan bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki untuk merefleksikan keunggulan yang seharusnya datang dengan status BLUD ini.
Desakan Copot Direktur RSUD dan Evaluasi BLUD
PC PMII Sinjai, melalui ketuanya, Syahrul Gunawan, dengan tegas menyatakan kekecewaannya atas kondisi RSUD Sinjai saat ini. Ia menilai bahwa buruknya mutu pelayanan sudah tidak dapat ditoleransi.
“Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Oleh karena itu, kami mendesak Pj. Bupati dan DPRD Sinjai untuk mencopot Direktur RSUD dan membatalkan status BLUD RSUD Sinjai,” tegas Syahrul.
Desakan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat yang semakin meluas. Harapan tinggi terhadap layanan kesehatan di Sinjai, yang sebelumnya dianggap unggul, kini berubah menjadi keraguan akibat berbagai permasalahan yang muncul.
Mengembalikan Kejayaan RSUD Sinjai
Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, RSUD Sinjai perlu melakukan langkah konkret. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat diambil:
- Audit Independen: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen, fasilitas, dan pelayanan di RSUD Sinjai.
- Peningkatan Fasilitas: Pastikan semua infrastruktur, termasuk sistem kelistrikan, berfungsi dengan baik untuk menghindari insiden serupa.
- Peningkatan SDM: Berikan pelatihan tambahan kepada tenaga medis untuk meningkatkan kualitas layanan.
- Transparansi: Publikasikan laporan tahunan yang memuat data pencapaian dan evaluasi diri.
Harapan untuk Masa Depan Pelayanan Kesehatan Sinjai
RSUD Sinjai memiliki sejarah panjang sebagai pelopor dalam layanan kesehatan. Namun, insiden-insiden yang terjadi akhir-akhir ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan masa lalu tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan perbaikan di masa kini.
Masyarakat Sinjai membutuhkan komitmen nyata dari pihak rumah sakit, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengembalikan kualitas layanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, RSUD Sinjai masih memiliki peluang besar untuk kembali menjadi kebanggaan Kabupaten Sinjai, bahkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.