Fary juga meminta agar Kementerian Perhubungan melakukan pemanfaatan Pelabuhan penyeberangan lain di seputar pulau Jawa dan Sumatra, untuk dapat melayani arus balik sekaligus mengurai potensi penumpukan Merak – Bakaheuni yang sudah menjadi persoalan klasik.
“Kalau kita bisa mengoptimalkan Pelabuhan-pelabuhan lain untuk juga mengangkut penyeberangan Jawa – Sumatra dengan model roro, itu sangat mengurai problem penumpukan selama ini, sekaligus lebih murah biayanya,” tambah Fary.
Optimalisasi pelabuhan-pelabuhan lain ini, lanjut orang yang pernah membidangi persoalan transportasi saat menjadi ketua komisi infrastruktur di DPR RI, bisa menjadi model pengangkutan logistik nasional yang saat ini terlalu mahal karena berorientasi darat.
Lebih lanjut Fary juga mengajak Pemerintah untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan tentang pelayanan mudik yang ceria bagi masyarakat.
Fary memandang memindahkan masyakat sebanyak 193,6 juta orang dalam tempo 2-4 hari seperti saat ini adalah problem serius, sebuah tantangan pelayanan masyakat yang tinggi. Karena bersifat tetap setiap tahun.