“Sekali lagi dengan tegas, saya meminta kepada para ketua cabor agar hadir penuhi panggilan Polres Karawang. Buktikan kalau memang mereka tidak merasa bersalah, kenapa harus takut dan jangan pernah memandang seolah-olah kita punya jabatan mentereng di pemerintahan, baik itu bupati, wabup, sekda, pejabat DPRD dan lainnya,” ujarnya.
Askun pun pun turut menyoroti adanya pejabat ASN yang merangkap jabatan dua cabor sekaligus pengurus boks KONI Karawang.
“Bagaimana cabornya mau maju karena pimpinannya tidak akan fokus bekerja. Saya sependapat dengan Alek Safri bahwa pejabat janganlah merangkap, itu benar,” tuturnya.
Askun berharap dalam kasus pemeriksaan KONI saat ini harus sampai ke tingkat pengadilan. Tetapi jika ia melihat masih ada tebang pilih dalam kasus ini, ia akan mengadu kepada Ketum Pusat ISSI yang notabenenya Kapolri untuk memerintahkan kepada jajarannya agar KONI Seindonesia supaya diperiksa.
“Agar terang benderang penggunaan dana hibah KONI yang menyerempet cabornya (ISSI). Kalau saya tidak benar dalam berikan keterangan, maka ketum saya akan lebih malu. Kepada Pak Kapolri, khusus di Karawang ini agar jangan main-main dengan urusan KONI. Jangan ada tebang pilih, periksa semua ketua cabor,” pungkasnya. (S10/Mds)