MEDIASERUNI.ID – Menghadapi anak remaja yang sedang bete atau malas memang membutuhkan kesabaran ekstra. Sebagai orang tua, peran ortu memberikan dukungan emosional, menghormati privasi mereka, dan menjadi tempat yang aman untuk berbagi.

Dengan sikap yang tenang, penuh pengertian, dan konsisten, ortu dapat membantu mereka melewati masa sulit ini dengan lebih mudah.

Ingat, masa remaja hanya sementara, dan dengan hubungan yang baik, ortu bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bahagia.

Beberapa cara bijak menyikapi anak yang sedang bete.

1. Tetap Tenang dan Sabar

Saat anak menunjukkan sikap bete, penting bagi Anda untuk tidak langsung marah atau merasa tersinggung. Suasana hati anak remaja bisa dipengaruhi oleh banyak hal.

Seperti tekanan dari sekolah, hubungan pertemanan, atau perubahan hormon. Cobalah untuk mengontrol emosi Anda dan melihat situasi dari sudut pandang mereka.

Baca Juga:  Polres Pemalang Terjunkan 200 Personel Amankan Pendaftaran Pilkada 2024

2. Berikan Ruang untuk Menenangkan Diri

Terkadang, anak hanya butuh waktu untuk sendirian. Jangan memaksa mereka untuk langsung terbuka. Biarkan mereka memproses perasaan mereka terlebih dahulu. Dengan memberikan ruang, ortu menunjukkan bahwa ortu menghormati privasi mereka.

3. Ajak Bicara dengan Santai

Pilih waktu yang tepat untuk mengajak mereka berbicara, misalnya saat suasana sudah lebih tenang. Jangan menghakimi atau memaksa mereka bercerita. Gunakan nada yang ramah dan ajukan pertanyaan yang tidak mengintimidasi.

4. Bangun Kepercayaan

Pastikan anak merasa nyaman berbicara dengan Anda tanpa takut dihakimi. Hindari langsung memberikan nasihat, kecuali mereka memintanya. Fokuslah untuk mendengarkan dan memahami perasaan mereka.

Baca Juga:  Asal Bisa Tetap Masak Warga Terpaksa Antre Gas Elpiji Berjam-jam di Pangkalan

5. Tetapkan Batasan dengan Fleksibel

Meskipun penting untuk memahami emosi anak, tetap ada batasan yang perlu ditegakkan. Jelaskan dengan baik bahwa sikap mereka memiliki konsekuensi. Namun, sampaikan hal ini dengan cara yang lembut agar mereka tidak merasa tertekan.

6. Hindari Menekan atau Membandingkan

Tekanan untuk berubah atau perbandingan dengan orang lain sering kali membuat anak merasa lebih buruk. Fokuskan perhatian pada solusi dan cara mendukung mereka, bukan pada kelemahan mereka.

7. Cari Tahu Penyebab Sikap Mereka

Perhatikan apakah sikap mager dan bete ini hanya sesekali atau terjadi secara terus-menerus. Jika sering, mungkin ada faktor yang lebih serius seperti stres, bullying, atau masalah kesehatan mental yang perlu Anda waspadai. (*)