MEDIASERUNI.ID – Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta gerak cepat menangani potensi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada hewan ternak.

Wabah yang melanda Jawa Timur dan Jawa Tengah kini mulai mengancam wilayah Purwakarta. Sebagai dampaknya, aktivitas di Pasar Hewan Ingon-ingon, Ciwareng, mengalami penurunan tajam.

Penutupan sebagian aktifitas ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK ke Jawa Barat, khususnya Purwakarta.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak, Wini Karmila, informasi awal tentang PMK diterima pada 27 Desember 2024 dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga:  Heboh Manusia Perak Gebrak Mobil di Kota Yogyakarta

Diskanak langsung berkoordinasi dengan Balai Veteriner Subang dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan untuk mengambil langkah pencegahan.

Sejak 30 Desember 2024, Diskanak memasang poster edukasi di pasar hewan dan melakukan desinfeksi area. Selain itu, vitamin diberikan untuk meningkatkan daya tahan ternak lokal, mengingat vaksin PMK baru belum tersedia.

Pengawasan lalu lintas ternak diperketat. Ternak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah dilarang masuk ke Purwakarta, sementara ternak dari Lampung diperiksa ketat di Bogor.

Baca Juga:  Relawan Hijau Hitam, Alumni HMI-KAHMI Karawang Solid Dukung Acep-Gina di Pilkada 2024

PMK, penyakit yang disebabkan virus menular, dapat menyebabkan kerugian besar. Gejalanya meliputi luka pada kuku, mulut, hingga kerusakan organ dalam seperti paru-paru dan hati.

Wini mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan ternak dengan gejala PMK untuk segera dikarantina selama 14 hari.

Pasar Hewan Purwakarta kini diperketat dengan penguatan biosekuriti. Diskanak mengajak masyarakat untuk waspada dan bekerja sama mencegah penyebaran PMK.

“Dengan langkah bersama, penyebaran PMK bisa kita tangkal,” optimis Wini, dikutip Selasa 7 Januari 2025. (Ari/*)