Purwakarta, MEDIASERUNI – Makan sate Maranggi di restoran atau kedai sudah biasa, tapi sensasi makan sate di bawah jembatan jalan tol, sepertinya baru ada di Jalan Sawit, Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Makan di pas tikungan jalan dibawah tol itu memicu adrenalin. Bisa dibayangkan makan sate sembari menyaksikan kendaraan bermotor baik sepeda motor, mobil kecil, bus, truk barang ataupun kontainer lewat, ditambah getaran dari tembok jembatan yang menjulang tinggi diatas kepala.
Salah seorang anak pedagang sate kolong Iip Fauzi (30) menyampaikan, penjualan sate disana berawal pada 2005-2006, kala itu masih kakeknya disapa Abah Manaf. Kemudian pada 2016 diteruskan oleh ayah Iip, bernama Abdul Kohar.
Iip mengaku selama jualan disana setiap hari menyiapkan 2 kwintal daging sapi. Sate dibandrol dengan harga Rp 20.000 per 10 tusuk sedang untuk nasi timbel dengan harga Rp 3.000.
“Saya belum jualan sendiri, sekarang masih bantu-bantu bapak saja,” kata Iip, dikutip Minggu 28 September 2024, menuturkan keunikan makan sate di kolong jembatan jalan tol.
Menariknya, sistem penjualan sate kolong ini nya pun dibagidalqm dua shif, disesuaikan jam bukanya, yakni pukul 07.00 Wib sampai 17-.00 Wib dan 17.00 Wib – 03.00 Wib.
Masih kata Iip, berjualan sate di kolong jembatan diperbolehkan oleh pemerintah Kabupaten Purwakarta, dengan syarat menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan.
“Iya, kalau di week end rame banget, yang beli dari mana-mana, ada warga ada juga orang luar,” ucap Iip sembari melayani pembeli. (Mds/*)