logo

HAJI USMAN (6)

hj usman 6
Ilustrasi Begal Sungai Ular

Menduga begitu, Nenek Gagak Merah lagi totol-totolkan tongkat ke tanah. Teringat olehnya betapa hebatnya manusia berselubung sarung warna kelabu mengamuk di Lembah Berjuntai. Ketika itu dirinya dan Panglima Mahisa bersama pasukannya nyaris jadi serpihan-serpihan daging dibantai meriam-meriam besar kompeni belanda.

Kemunculan pasukan Raden Barsil Wuning kalah cepat. Manusia berselubung sarung kelabu itu sudah keburu mengamuk, tubuhnya seperti angin, melompat-lompat zig-zag menjejaki batok-batok kepala serdadu kompeni sampai rengka, serta mematahkan moncong-moncong meriam kompeni.

Baca Juga:  MANDOR SURAK (12)

Hebat sekali, padahal moncong-moncong meriam itu meseluruhan baja tulen, tapi dengan mudahnya manusia berselubung sarung kelabu itu mematahkannya, seperti mematahkan ranting pohon.

Keseluruhan mata ketika itu hanya memandang terkesimah, termasuk Raden Barsil Wuning dan dua penasehatnya Kiai Angin Selatan dan Datuk Putih, cuma terbengong menyaksikan amukan manusia itu.

Sebetulnya, ketika itu baik Kiai Angin Selatan maupun Datuk Putih saling pandang. Keduanya sempat menyebut nama Sangaji, karena yang mereka tahu cuma anak angkat Kiai Merapi itu pewaris ajian Tali Angin. Tetapi bukan Sangaji saat ini tengah mengobarkan perlawanan rakyat Jawa. Sehingga tidak mungkin meninggalkan medan pertempurannya.

Baca Juga:  Mahisa Kicak dan Pasukannya Bergerak ke Arah Pantai

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566