Karawang, MEDIASERUNI – Lembaga Survei Poltracking Indonesia akan mengambil langkah tegas terkait survei hoaks yang mencatut nama lembaganya.

Langkah tegas itu disampaikan Direktur Komunikasi Poltracking Indonesia, Muhammad Aditya Pradana, saat dihubungi Wartawan, Minggu 27 Oktober.

Aditya menyayangkan pihak-pihak tertentu yang melakukan pencatutan lembaga Poltracking Indonesia di tengah hiruk-pikuk Pilkada Karawang.

Selanjutnya, pihaknya akan mengambil langkah tegas terkait dengan pencatutan nama lembaganya. “Belum terpilih saja sudah berbohong, bagaimana jika terpilih,” ucap Aditya.

Aditya mengaku, dengan beredarnya survei hoaks tersebut pihaknya merasa dirugikan. “Hoax ini, penggiringan opini publik. Kami merasa sangat dirugikan, dan kami akan ambil langkah tegas, terutama jika ada paslon yang terbukti memainkannya,” katanya.

Baca Juga:  Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Guncang Kabupaten Bandung, Warga Panik Fasilitas Umum Rusak

Sebelumnya, Aditya menegaskan survei pasangan calon bupati dan wakil bupati Pilkada Karawang 2024, yang mengatas namakan Lembaga Survei Poltracking Indonesia adalah hoaks.

“Kami tidak pernah melakukan, bahkan merilis survei terkait pasangan calon pada Pilkada Karawang untuk periode survei 1-7 September 2024,” kata Aditya.

Hal itu disampaikan terkait beredarnya hasil survei atas nama lembaga survei Poltracking Indonesia terkait pasangan calon Pilkada 2024 di Karawang.

Dalam hasil survei yang mencatut nama lembaga survei Poltracking Indonesia yang beredar di sejumlah kanal media sosial, terpampang kalau pasangan Acep Jamhuri-Gina Fadlia Swara unggul pada pilkada Karawang.

Baca Juga:  Bey Machmudin Usul Kawasan Pusat Perbelanjaan Juga Ada Layanan Keimigrasian

Dalam hasil survei yang disebutkan dilaksanakan pada 1-7 September 2024 itu, raihan pasangan Acep Jamhuri-Gina Swara mencapai 56,9 persen.

Kemudian pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang Aep Syaepuloh-Maslani mencapai 34,3 persen. Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab 10,8 persen.

Menurut Aditya, kabar tersebut merupakan hoaks, karena Poltracking tidak pernah melakukan survei terkait dengan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024 di Karawang.

Survei yang dilakukan Poltracking terkait Pilkada di Karawang hanya dilakukan pada Mei 2024. Itupun dalam surveinya belum ada simulasi pasangan calon. (Ari/*)