MEDIASERUNI – Di era digital saat ini, penipuan siber semakin beragam dan canggih. Tidak hanya melalui platform populer seperti WhatsApp, kini fitur Google Search juga dimanfaatkan oleh para hacker untuk menjalankan aksi jahat mereka.
Salah satu metode yang semakin marak digunakan adalah malvertising, yaitu penipuan melalui iklan berbahaya yang muncul di situs web atau mesin pencari.
Menurut laporan perusahaan keamanan siber Malwarebytes, pada September tahun lalu terjadi peningkatan sebesar 42% dalam skema malvertising di Amerika Serikat. Serangan ini menargetkan berbagai merek, baik dengan tujuan phishing maupun untuk menyebarkan malware.
“Apa yang kita lihat hanyalah puncak gunung es,” ujar Jérôme Segura, Direktur Senior Penelitian di Malwarebytes. Ia mengungkapkan bahwa banyak iklan berbahaya muncul sebagai konten bersponsor di hasil pencarian desktop maupun perangkat seluler.
Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa iklan ini mengandung kode berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat hanya dengan mengunjungi situs yang terinfeksi, tanpa perlu mengeklik iklan tersebut.