Bandung, MEDIASERUNI.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menempatkan psikolog klinis di Puskesmas yang ada di wilayahnya.
Langkah ini menegaskan komitmennya untuk memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat primer, sekaligus respons atas tingginya angka gangguan kesehatan jiwa di masyarakat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan, kehadiran psikolog klinis di Puskesmas sangat vital dalam upaya pencegahan, deteksi dini, intervensi, hingga rehabilitasi masalah kejiwaan.
Menurutnya, layanan ini juga dapat mengurangi beban rumah sakit jiwa dan rujukan. “Target kami, tahun depan sudah ada 300 hingga 500 Puskesmas yang memiliki psikolog klinis,” ujar Erwan, dikutip Sabtu 10 Mei 2025.
Kedepannya, Erwan berharap, bisa merata di seluruh lebih dari 1.000 Puskesmas di wilayah Jawa Barat. Erwan mengatakan itu dalam acara sosialisasi peran psikolog klinis di Gedung Sate, Bandung 9 Mei 2025.
Namun, ia mengingatkan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM). “Jangan hanya sosialisasi tanpa implementasi. Semua harus disiapkan matang, termasuk keberadaan psikolognya,” tegasnya.
Sekda Jabar, Herman Suryatman, menambahkan bahwa Jawa Barat memiliki prevalensi depresi tertinggi di Indonesia, yaitu 3,3 persen menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terbaru.
Herman menilai ini sebagai peringatan serius yang menuntut percepatan layanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat. Ia juga menyoroti tekanan ekonomi sebagai salah satu faktor pemicu.
“Tingginya angka perceraian, pinjaman online, dan judi daring yang bahkan menjangkiti anak-anak menandakan ketahanan sosial kita sedang rapuh,” ujar Herman.
Herman menekankan perlunya pendekatan promotif dan preventif, bukan hanya kuratif. Ia juga mendorong dukungan dari pemerintah pusat dalam penyediaan formasi psikolog klinis, terutama bagi Puskesmas berstatus BLUD yang memiliki kemandirian fiskal.
“Yang kita kejar bukan sekadar angka formasi, tapi peningkatan nyata dalam kesehatan jiwa masyarakat. Tidak perlu menunggu segalanya sempurna, yang penting mulai dulu dan terus diperbaiki,” ujarnya. (*)