MEDIASERUNI – Mitos burung gagak, meski dianggap negatif sebenarnya mereka adalah makhluk yang cerdas dan memiliki peran penting dalam berbagai budaya dan kepercayaan.
Burung gagak memiliki kecerdasan dimana mereka dapat menguburkan sesamanya jika rekannya mati, bahkan memberikan petunjuk kepada Qabil putra Nabi Adam tentang cara menguburkan mayat saudaranya.
Sementara dalam ajaran Hindhu, burung gagak memiliki makna dan peran yang menarik, dan dipercaya sebagai pembawa pesan atau informasi tentang kebijaksanaan.
Dalam Lontar Nitipraya, salah satu lontar kuno dalam bahasa Kawi atau Jawa Kuno yang berisi ajaran tentang kepemimpinan dalam ajaran Hindu.
Dalam Lontar Nitipraya, terdapat ajaran yang disebut Siksakarya. Siksakarya berarti burung gagak dan ayam jantan. Siksakarya berisi ajaran tentang sifat hingga perilaku burung gagak dan ayam jantan.
Nitipraya memberikan pedoman atau tuntunan untuk memimpin, membimbing, dan mendidik diri sendiri, orang lain, serta lingkungan.
Ajaran inilah yang diimplementasikan dalam wujud burung gagak yang membawa pesan-pesan kebijaksanaan sebagai pengingat dari generasi ke generasi.
Burung gagak juga dikenal sebagai hewan yang setia hanya pada satu pasangan. Pejantan hanya akan mengawini satu betina yang sama dan tidak berpisah sampai salah satunya mati.
Gagak jantan hanya akan meninggalkan betina ketika telurnya tidak menetas. Selain itu, burung gagak juga memiliki beberapa fakta menarik.
Gagak merupakan hewan sosial yang dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui panggilan-panggilan yang berbeda. Mereka bertukar berbagai macam informasi dan dapat meminta pertolongan saat merasa terancam.
Burung gagak pun mengerti akan kematian dan bahkan takut dengan kematian. Mereka akan menghindari objek yang dianggap membahayakan nyawa mereka.
Karena kepekaannya terjadap kematian burung gagak diidentikan dengan kematian. Sehingga dalam berbagai kepercayaan, kehadiran burung gagak sering dianggap sebagai pertanda kesialan dan musibah besar.
Beberapa kepercayaan menyebut bahwa jika ada burung gagak berkumpul di suatu wilayah secara tiba-tiba, itu menandakan akan ada masalah atau musibah yang datang di wilayah tersebut.
Bahkan di Swedia menganggap bahwa burung gagak adalah jelmaan dari orang yang dibunuh. Tidak peduli bagaimana cara terbunuhnya, jika seseorang dibunuh, dianggap bahwa mereka menjelma sebagai burung gagak. (Ari/*)