MEDIASERUNI – Semua mahluk hidup mempunyai rumah atau sarang, termasuk burung laut. Namun tidak semua burung yang aktifitasnya di laut bersarang di terumbu karang.
Terumbu karang adalah ekosistem hidup yang terbentuk dari biota laut seperti karang batu dan alga berkapur. Burung-burung ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang.
Berikut ini tiga jenis burung yang bersarang di batu-batu karang. Sehingga habitat elang jawa lebih banyak berkoloni di batu-batu karang, meski tidak sedikit juga di hutan hutan yang berada di ketinggian.
1. Elang Jawa salah satu hewan langka endemik Indonesia yang bersarang di batu karang, selain Kuntul Karang dan Kokokan Laut. Elang Jawa termasuk populasi langka, dan masuk dalam kategori terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Elang Jawa ditemukan di kawasan hutan Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Ada tiga ekor burung yang terekam kamera trap di Gunung Pucung atau masih sekitar Gunung Arjuno.
Sarang elang Jawa biasanya terbuat dari pohon dengan percabangan tinggi, dan terkadang juga ditemukan di atas batu-batu karang atau cerobong asap. Makanan utama elang Jawa adalah ikan dan ular laut, meskipun terkadang juga memakan burung-burung air seperti pegunting dan petrel.
Berbeda dengan burung camar, meskipun aktifitasnya di laut namun enggan membuat sarang di batu karang. Habitat burung camar lebih banyak di sekitaran hutan yang berada dipinggir pantai, seperti hutan mangrove.
2. Kuntul Karang (Egretta sacra)
Burung ini berukuran agak besar, dengan panjang tubuh dari paruh hingga ekor sekitar 57 cm. Kuntul Karang sering dijumpai dalam dua warna putih seperti kuntul umumnya atau lebih sering terlihat berwarna abu-abu arang dengan dagu keputihan yang sulit terlihat di lapangan.
Di pantai, habitatnya mencari makanan, dan sering tampak kehitaman belaka. Kuntul Karang bersarang di atas batu-batu karang, semak, atau pohon pendek.
Sarangnya berupa susunan ranting-ranting sederhana atau bahkan hanya berupa garukan di atas tanah. Telur Kuntul Karang berwarna hijau pucat kebiru-biruan dan biasanya bertelur antara Desember hingga April.
3. Kokokan Laut
Burung ini berukuran cukup mungil, sekitar 45 cm. Habitatnya meliputi semak-semak, laut, hutan, atau hutan mangrove. Kokokan Laut memiliki sifat penyendiri dan pemalu. Ketika air laut surut, burung ini juga terkadang diam di batu-batu atau terumbu karang. (Ari/Mds)